Rabu, 26 Oktober 2016

Putus Sekolah, Penyebab & Solusinya



I.                Latar Belakang
            Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar & terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat & bangsa. Prosesnya, dalam mendewasakan peserta didik, banyak sekali kasus-kasus yang terjadi di kalangan pelajar Indonesia baik itu kasus tentang masalah pendidiknya dalam hal ini guru maupun kasus yang dialami oleh siswanya itu sendiri. Salah satunya kasus dalam dunia pendidikan adalah tentang masalah putus sekolah yang seharusnya menjadi perhatian serius oleh pemerintah. Dibawah ini adalah data dari putus sekolah di Indonesia dari tahun 2011-2015.



Tabel Sumber: Kemdikbud.go.id


     Dijelaskan menurut data di atas bahwa tingkat putus sekolah di Indonesia mengalami Fluktuasi. Artinya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan maupun penurunan, sampai terakhir pada tahun 2014/2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat ada sekitar total 416.410 siswa dari tingkat SD sampai SMA yang siswanya sudah tidak bisa sekolah lagi atau putus sekolah/ Drop Out (DO). Hanya kurang 5% saja dari total kurang lebih 30 juta siswa pelajar di Indonesia. Walaupun sampai tahun 2014/2015 mengalami penurunan tingkat putus sekolah, masalah ini harus diatasi dan menjadi perhatian utama dalam hal ini pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak hanya di daerah yang pelosok atau terpencil saja yang harus diperhatikan oleh pemerintah, namun juga di daerah-daerah kota tapi minim akses untuk ke sekolah.
            Seperti contoh  masalah putus sekolah yang yang dialami oleh Masriyah (16) terjadi di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia sekarang tidak sekolah lagi dan sudah bekerja sebagai asisten rumah tangga di Ciputat, Tangerang selatan, Banten. Dia beralasan sudah tidak bersekolah karena siswa sibuk mengobrol atau bermain hape (ponsel), enggak ada yang belajar serius, kegiatan ekstrakulikuler juga enggak ada, di sekolah Cuma nongkrong, jadi mendiang saya kerja


II.              Pembahasan
   A.    Dalam kasus putus sekolah, ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa putus sekolah. Dan saya membagi menjadi faktor internal dan eksternal siswa mengalami putus sekolah:
   1)     Faktor internal
a)      Desakan ekonomi
Jelas faktor utama penyebab siswa putus sekolah adalah ketidakmampuan masyarakat  memenuhi biaya pendidikan. Tingkat kemiskinan yang masih tinggi di Indonesia mempengaruhi siswa untuk bisa melanjutkan sekolah kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu memiliki kemungkinan putus sekolah yang lebih besar daripada yang mampu. Walaupun pemerintah sudah membuat pembebasan biaya sekolah, namun kebutuhan-kebutuhan sekolah yang begitu banyak seperti tas, sepatu, buku, seragam dan lainnya membuat keluarga sulit mencukupi kebutuhan anaknya yang mengakibatkan putus sekolah.
b)     Broken home
Faktor keluarga juga berpengaruh terhadap kelanjutan siswa tersebut untuk bersekolah. Jika sebuah keluarga mengalami perselisihan atau tidak harmonis dan akhirnya keluarga tersebut tidak utuh, kelak nantinya anak dalam hal ini siswa terabaikan bagaimana nasibnya dalam pembiayaan biaya sekolah. Masalah broken home ini bisa berdampak kepada mental maupun psikis siswanya.
c)      Sudah bekerja
Faktor ini seperti yang dialami dari permasalahan di atas, jika seseorang sudah bekerja dan bisa mendapatkan uang untuk kebutuhan hidupnya, mengapa harus membayar bersekolah. Kebanyakan pola pikir seperti ini yang mempengaruhi anak untuk tidak bersekolah dan akhirnya untuk memutuskan tidak bersekolah lagi.
d)     Latar belakang pendidikan orang tua
Tingkat pendidikan orang tua juga berpengaruhi terhadap anaknya juga. Jika kedua orang tuanya berlatar belakang pendidikan paling tidak sarjana, pasti anak-anaknya kelak paling tidak juga bersekolah sampai sarjana, tapi apabila kedua orang tuanya hanya lulusan SD, SMP atau SMA mungkin anaknya akan susah melanjutkan sekolah atau bahkan bisa putus sekolah karena sulit terpenuhinya kebutuhan hidup keluarganya.
e)      Malas atau kurang minat bersekolah
Selain faktor-faktor penyebab putus sekolah di atas, faktor malas atau kurang minat bersekolah biasanya memang dialami oleh anak yang mempunyai pikiran yang pendek, artinya mereka hanya memikirkan dirinya hanya untuk saat ini, tidak memikirkan ke masa depan. Mungkin hanya terjadi pada beberapa anak saja, tapi malas atau kurang minat bersekolah juga bisa menyebabkan putus sekolah.
    2)     Faktor Eksternal
a)      Geografis
Dalam beberapa kasus putus sekolah, faktor geografis adalah faktor yang paling banyak terjadi Indonesia. Daerah yang terpelosok, terpencil maupun daerah pedalaman yang hanya ada sedikit sekolah bisa menyebabkan anak putus sekolah.
b)     Keadaan sekolah
Keadaan sekolah dalam hal ini adalah sarana dan prasana apakah memadai atau tidak di sekolah tersebut. Fasilitas apa yang ada di sekolah tersebut. Apakah atapnya bocor jika hujan, bangunannya kuat jika ada angin dan keadaan sekolah secara umum apakah sekolah bisa berlanjut dari tahun ke tahun. Jika keadaan sekolahnya kurang memadai ini berdampak langsung terhadap siswanya untuk tetap terus bersekolah. Terutama untuk tingkat SD daerah Indonesia bagian timur yang masih kurang memadai keadaan sekolahnya. Mengapa tingkat SD paling banyak mengalami putus sekolah salah satunya adalah faktor keadaan sekolah.
c)      Pandangan masyarakat tentang pendidikan
Faktor eksternal yamg mempengaruhi putus sekolah adalah pandangan masyarakat tentang pendidikan. Anak bisa terpengaruhi oleh seseorang ataupun teman jika ada yang mengatakan bahwa pendidikan itu tidak penting. Dan belum menganggap bahwa pendidikan itu kebutuhan primer.
d)     Kondisi lingkungan tempat tinggal
Kondisi lingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi putus sekolah, jika lingkungan tempat tinggalnya berpendidikan rendah, bisa mempengaruhi anak untuk ikut berpendidikan rendah juga, yang nantinya bisa menyebabkan putus sekolah. Dan orang yang berpendidikan rendah identik dengan tindakan kriminal.

   B.     Cara mengatasi putus sekolah Di Indonesia
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi putus sekolah, antara lain:
a)      Menaikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dan Alokasi Khusus bagi sekolah.
Sebenarnya pemerintah sudah menganggarkan disektor pendidikan, mulai dari tahun 2010 saja 225 Triliun, dan tahun 2011 meningkat menjadi 249 triliun. Begitu juga tahun 2012 naik menjadi 286 triliun dan tiap tahunnya terus mengalami peningkatan sampai sekarang. Tapi pertanyaannya apakah dana yang dianggarkan untuk sekolah-sekolah sudah sampai langsung yang dituju atau apakah anggaran yang dialokasikan sudah merata baik itu di jawa maupun di luar jawa yang daerahnya terpencil. Ini berguna untuk mencukupi kebutuhan biaya operasional maupun biaya sekolah siswa.
b)     Diadakannya Progam Guru Garis Depan.
Progam Guru Garis Depan ini dilakukan untuk membantu anak-anak yang berada di daerah terpencil dan terpelosok agar mereka tetap bisa bersekolah. Kebanyakan putus sekolah di Indonesia terjadi daerah-daerah pelosok seperti yang dialami dari permasalahan diatas. Pemerintah sudah mengadakan progam ini dan berharap progam ini semakin hari semakin banyak guru atau calon guru yang mau ditempatkan di daerah tertinggal agar tidak banyak siswa putus sekolah.
c)      Memperbaiki atau menambah sarana dan prasarana yang kurang memadai.
Sarana dan prasarana adalah faktor penting dalam dunia pendidikan. Karena faktor ini adalah faktor penunjang  baik guru maupun siswa dalam belajar mengajar. Jika ada sarana & prasarana yang rusak ataupun tidak layak segera diperbaiki atau membeli untuk inventaris sekolah. Menambah sarana & prasarana juga bisa mengatasi solusi putus sekolah karena apabila sarana & prasarana lengkap siswa akan suka dan betah untuk bersekolah.
d)     Pendekatan sekolah satu atap.
Pendekatan sekolah satu atap di sini diartikan bahwa kegiatan sekolah satu atap ini bisa dilakukan di daerah terpencil dan terpelosok yang memiliki jumlah siswa dan guru yang terbatas. Guru bisa mengajar berbagai mata pelajaran yang tidak hanya berfokus pada satu mata pelajaran seperti yang ada daerah-daerah yang sudah maju. Selain guru yang terbatas, siswanyapun bisa gabungan yang terdiri dari berbagai kelas yang dijadikan, satu karena juga masalah jumlah siswa yang sedikit yang berbda-beda umurnya. Solusi ini  mungkin bisa diterapkan di daerah tertinggal yang minim sekolah.
 
III.            Penutup

A.    Kesimpulan
Pendidikan sangat penting dan berpengaruh terhadap peluang bekerja, posisi di bidang kerja, tingkat salary dan fasilitas yang dapat dinikmati, menentukan pula terhadap perilaku individu dalam rumah tangga, tanggung jawab sosial di lingkungan masyarakat, dan juga mempengaruhi individu di bidang  sosial dalam pergaulan masyarakat.
B.     Saran
Pemerintah harus bisa memperhatikan masalah tentang putus sekolah di Indonesia karena kehidupan bangsa ada pada generasi muda sekarang ini.


38 komentar:

  1. mau tanya apakah guru bisa menjadi faktor putus sekolah ?? maksih

    BalasHapus
    Balasan
    1. faktor putus sekolah memang sekarang ini kebanyakan dialami oleh mereka yang mempunyai ekonomi kurang mampu, kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat anak-anak susah bersekolah lagi. selain itu tidak dapat dipungkiri faktor guru juga bisa membuat anak mengalami putus sekolah namun sampai saat ini pengaruhnya masih sedikit dan itu bisa membuat anak putus sekolah seperti contoh anak sering dimarahin guru dan guru seolah diskriminasi terhadap[ siswa

      Hapus
  2. Saya mau bertanya. Bagaimana mengatasi anak yang putus sekolah karena faktor broken home. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu adalah salah satu faktor anak putus sekolah salah satunta keluarga yang tidak harmonis. tidak semua keluarga yang tidak harmonis membuat anak putus sekolah, ada juga anak yang masih tetap sekolah walaupun keluarganya mengalami masalah. Cara mengatasinya bisa dilakukan kedua orang tua jika mereka sudah tidak bersama lagi, mereka harus bisa memperhatikan dan peduli selalu kepada anaknya. baik itu kasih sayang kedua orang tua. kebanyakan mereka yang sudah tidak tinggal bersama akan menelantarkan anaknya. kedua orang tua harus bisa memikirkan pendidikan, kehidupan dan masa depan anak.

      Hapus
    2. itu adalah salah satu dari faktor penyebab anak bisa putus sekolah. ada juga mereka yang keluarganya tidak harmonis tapi anaknya tetap masih bisa bersekolah. itu tergantung dari bagaimana keluarganya memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anaknya walaupun keluarganya sedang tidak harmonis. kasih sayang dan perhatian orangtua penting bagi kehidupan anak karena ini menyangkat masa depan anaknya. dan bagi mereka yang mungkin keluarganya sudah tidak lengkap atau sudah tidak tinggal bersama lagi kedua orangtua harus memperhatikan pendidikan dan masa depan anak. ini salah satu cara bisa dilakukan orang tua jika keluarganya tidak harmonis. orang tua harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya agar anak tidak lari dari masalah yang bisa menyebabkan putus sekolah

      Hapus
  3. menurut anda,apa dampak terbesar yang kemungkinan akan terjadi jika anak SD saja udah putus sekolah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita bisa melihat dari dua sisi yang kemungkinan bisa terjadi apabila anak sudah putus sekolah. yang pertama dari pihak anak sendiri bisa mempengaruhi pola pikir anak dalam proses kedewasaannya, orang yang berpendidikan tinggi akan lebih baik dalam pemecahan masalah, mempunyai intelektual yang lebih baik daripada yang putus sekolah, anak mudah stres yang mengakibatkan tingkat bunuh diri semakin tinggi, anak bisa melakukan perbuatan yang tercl\ela atau tindak kriminal. dan bagi bangsa & negara dalam hal ini pemerintah bisa menciptakan tingkat pengangguran yang lebih tinggi kelak, kehidupan bangsa & negara tidak bisa maju karena pertumbuhan pendidikan rendah, negara mungkin bisa dianggap sebagai negara yang miskin pendidikan karena banyak putus sekolah.

      Hapus
  4. apa yang progam pemerintah yang sudah dilaksanakan untuk menekan angka putus sekolah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pemerintah sekarang ini sudah menaikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) hingga mencapai hampir 300 triliun untuk pendidikan dan pemerintah juga menyalurkan Dana Alokasi Khusus buat pendidikan, Pemerintah juga mengadakan Progam Guru Garis Depan sekarang yang sedang gencar-gencarnya dilakukan untuk membantu sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil.

      Hapus
  5. saya setuju dengan artikel anda sebab dijaman sekarang siswa yang putus sekolah kebanyakan kurang minat atau malas untuk bersekolah sebab mereka lebih baik bekerja dari pada sekolah,dan karena faktor ekonomi keluarga juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. dibutuhkan pengetahuan, sosialisasi dan motivasi lebih untuk mendorong anak muda sekarang bahwa pendidikan itu adalah penting dan kebutuhan primer selain papan, pangan, sandang.

      Hapus
  6. Banyak Penyebab Terjadinya Putus sekolah diantaranya Karena Faktor Ekonomi keluarga yang Mengharuskan anak Untuk Berkerja dan Meninggalkan Pendidikannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentang masalah putus sekolah yang mengharuskan anak untuk bekerja memang adalah faktor utama penyebab putus sekolah, anak dan orangtua harus dibujuk lagi untuk bisa bersekolah lagi setelah keluarganya mempunyai cukup biaya untuk memenuhi kebutuhan sekolah. karena anak dibawah umur layak untuk bekerja walaupun sudah bisa mendapatkan uang.

      Hapus
  7. mas yurin, artikelnya saya setuju sekali dengan adanya cara mengatasi putus sekolah,, dengan Pemerintah harus bisa memperhatikan masalah tentang putus sekolah di Indonesia karena kehidupan bangsa ada pada generasi muda sekarang ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. orangtua sudah memahami tentang pentingnya pendidikan di Indonesia sekarang ini, berbeda dengan zaman dahulu setelah merdeka (orde baru). anak sekarang dituntut untuk bersekolah. generasi muda tidak hanya terus dituntut untuk bersekolah, harus juga diberikan motivasi dalam belajar.

      Hapus
  8. Menurut saya faktor putus sekolah bukan hanya dari lingkungan saja melainkan dari dirinya sendiri juga bisa menjadi faktor penyebab putus sekolah

    BalasHapus
    Balasan
    1. faktor dari diri sendiri juga mempengaruhi tentang putus sekolah, disamping juga faktor keluarganya apakah anak mendukung untuk bersekolah atau tidak.

      Hapus
  9. Menurut saya faktor putus sekolah bukan hanya dari lingkungan saja melainkan dari dirinya sendiri juga bisa menjadi faktor penyebab putus sekolah

    BalasHapus
  10. Dari faktor penyebeb internal dan eksternal yg sudah anda sebutkan. Faktor manakah yg paling utama menjadi penyebab anak putus sekolah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk saat ini faktor internal ada faktor utama penyebab anak putus sekolah. kebutuhan hidup atau tuntutan hidup yang semakin tinggi menyebabkan anak tidak bisa bersekolah lagi. keluarga yang secara finansial mampu tidak akan mengalami putus dan kemungkinannya kecil, tapi keluarga yang kurang mampu kemungkinan lebih besar mengalami putus sekolah dibandingkan yang mampu.

      Hapus
  11. Anda berkata salah satu faktor kasus putus sekolah adalah sudah bekerja. Bukankah ada batasan umur minimal seseorang untuk bekerja yang sudah ditetapkan oleh pemerintah? Berapakah batasan umur itu dan mengapa masih ada anak yang bekerja pada umur sekolah? Padahal setau saya anak dibawah umur belum diperbolehkan bekerja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang pemerintah sudah menerapkan batasan umur seseorang untuk bekerja. secara formal dalam pekerjaan, batasan umur dalam bekerja adalah berumur minimal 18 tahun (UU 13 Tahun 2003 ayat 3).kita lihat kenyataannya bahwa di Indonesia sendiri tenaga kerja lebih banyak daripada kesempatan kerja. kesempatan kerja di sini adalah pekerjaan yang layak secara legal di Indonesia. apakah salah juga anak berumur kira 14 sampai 17 tahun bekerja sebagai pembantu rumah, secara kelayakan memang anak tersebut belum layak untuk bekerja, tapi secara kebutuhan memang anak tersebut menuntut untuk bekerja untuk kebutuhan hidupnya dan tidak salah.

      Hapus
  12. Dari faktor internal anda menyebutkan "Latar belakang pendidikan orang tuaTingkat pendidikan orang tua juga berpengaruhi terhadap anaknya juga. Jika kedua orang tuanya berlatar belakang pendidikan paling tidak sarjana, pasti anak-anaknya kelak paling tidak juga bersekolah sampai sarjana" tapi bukannya seorang anak harus melebihi orangtuanya baik dlm segi pendidikan dan pekerjaan. Bagaimana mnrt anda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. latar pendidikan orang tua juga mempengaruhi anak dalam pendidikan. tapi tetap itu tergantung dari diri anak itu sendiri apakah anak tersebut ingin menyamai orang tua atau bahkan anak ingin melebihi orangtua dalam hal pendidikan. itu tergantung dari pribadi anaknya

      Hapus
  13. apakah dana bos mampu menyelesaikan masalah putus sekolah ?

    BalasHapus
  14. ada banyak cara untuk mengatasi masalah putus sekolah, tidak hanya soal tentang dana bos, semua itu harus saling berkesinambungan dan berhubungan satu sama lain. apabila pemerintah sudah memberikan bantuan dana bos yang dirasa cukup, tapi apabila tidak ada tenaga pendidik sama saja dunia pendidikan tidak bisa berjalan.

    BalasHapus
  15. Tadikan dijelaskan bahwa salah satu faktor eksternal yaitu geografis yang terpencil, terpelosok. Lalu upaya yg dilakukan pemerintah untuk menangani hal tersebut itu seperti apa ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah dijelaskan di atas upaya yang telah pemerintah lakukan untuk menangani anak-anak yanmg putus sekolah terutama di daerah terpencil adalah dengan diadakannya progam guru garis depan. sekarang ini lagi banyak pelamar yang sedang melamar progam ini yang nantinya akan ditempatkan didaerah terpencil

      Hapus
  16. saya setuju dengan artikel anda dan juga sangat diperlukan sekali kesadaran dan kepedulian dari berbagai kalangan baik dari pemerintah, pihak sekolah, orang tua, Lembaga swadaya masyarakat, maupun Lembaga Swasta untuk mengatasi jumlah anak yang putus sekolah

    BalasHapus
  17. memang dengan Menaikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dan Alokasi Khusus bagi sekolah dapat mengatasi permasalahan tersebut tetapi yang dipertanyakan kenapa belum semuanya dapat merasakannya khususnya anak yang putus sekolah karena faktor kemiskinan? apakah ada kecurangan dalam pembagian dana bos tersebut ? tolong jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. disini bisa jadi karena faktor permainan politik dalam pembagian BOS, ini bisa dikaitkan dengan dana bantuan untuk pendidikan, sebenarnya ada dana tahunan yang dianggarkan pemerintah untuk daerah-daerah, tapi tapi sumber daya manusia yang mengelola dana tersebut tidak ada, ini bisa berakibat hilangnya dana tahunan yang dianggarkan oleh pemerintah untuk daerah bisa hilang, karena tiap tahun mempunyai rancangan anggaran sendiri yang harus dipakai apabila tidak terpakai akan hilang

      Hapus
  18. Faktor penyebab putus sekolah dari faktor internal salah satunya adalah kurang minatnya sekolah. Cara memotivasi agar mereka bersemangat untuk pergi ke sekolah itu bagaimana ? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. motivasi bisa timbul dari dalam pribadi anak sendiri, artinya bahwa motivasi terbesar untuk anak itu mau bersekolah adalah kemauannya dan memahami pentingnya bersekolah. motivasi lainnya mungkin bisa keluarga atau orang-orang terdekatnya yang mendukung dalam hidupnya.

      Hapus
  19. Hallo Yurin... Saya mau tanya. Kegiatan apa yang dilakukan anak yang putus sekolah dalam kehidupan sehari-hari , selain kegiatan bekerja?
    Terimakasih

    BalasHapus
  20. sekarang ini, banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan seseorang yang putus sekolah, kita berpikiran positif saja anak yang putus sekolah itu identik sebagai anak pengamen atau gelandangan, tapi sebenarnya banyak sekali anak-anak yang putus sekolah itu juga bisa bekerja sebagai online shop lewat keahliannya, atau mereka yang putus sekolah mungkin mempunyai impian sebagai atlet dunia dan untuk sementara anak tersebut tidak melanjutkan sekolah dan masih ada kegiatan positif lainnya

    BalasHapus
  21. Bagaimana dengan masalah anak tidak sekolah (ATS)? apa faktor penyebabnya juga sama dengan anak yang putus sekolah (APS)?

    BalasHapus
  22. anak saya terancam putus sekolan bukan karena tidak ada niat belajar,dikarenakan ada tekanan dari sekolah harus melunasi biaya yg belum terselesaikan,klw tidak akan diberhentikan,karena ekonomi saya kurang mampu,mohon bagaimana solusinya

    BalasHapus
  23. Jika mata pendidikan kewarganegaraan dibuat berfokus pada pembentukan warga negara yang terampil dan cerdas sesuai yang disematkan pada pancasila dan UUD 1945. Jadi bagaimana mereka yang tidak pernah mengecap pendidikan dari SD sampai perguruan tinggi, apakah solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut?

    BalasHapus