BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem berasal dari bahasa
Latin (systema) dan bahasa
Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen
atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi
atau energi.
Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan
bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan
lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai
penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara
tersebut.
Kata "sistem" banyak
sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan
untuk banyak hal, dan pada
banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah
sekumpulan benda yang memiliki hubungan di
antara mereka.
Sedangkan menurut
para ahli, pengertian sistem diartikan
sebagai berikut:
a) Menurut Murdick, R.G, (1991 : 27).
Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau procedure-prosedure/bagan-bagan
pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan
mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk
menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.
b) Menurut Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang
nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang
betul-betul ada dan terjadi. yang terdiri
dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
c) Menurut Prajudio Atmosudirdjo (1979) menyebutkan bahwa
sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri dari obyek- obyek, atau unsur- unsur
atau komponen- komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan
pemprosesan atau pengolahan yang tertentu.
Sistem (system)
dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.
Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
prosedur- prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Contoh dari pendekatan
prosedur adalah sistem akuntansi. Sedangkan dengan pendekatan komponen, sistem
dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Contoh dari pendekatan komponen adalah sistem komputer.
Suatu sistem sebenarnya terdiri dari
dua bagian, yaitu struktur dan proses. Struktur adalah komponer dari sistem
tersebut. Sedangkan proses adalah prosedurnya. Kedua pendekatan tersebut hanya
mengambil satu aspek dari sistem saja untuk menjelaskannya dari sudut pandang
aspek tersebut.
Jadi Secara umum, mengacu pada
beberapa definisi diatas sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari unsur-unsur
atau elemen- elemen yang berinteraksi, berkaitan dan saling mempengaruhi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Sebagai contoh,
dalam sistem komputer terdapat software (perangkat lunak), hardware (perangkat
keras), dan brainware (sumber daya manusia).
B.
Tujuan
1)
Tujuan Operasional
Untuk memperoleh gambaran mengenai sistem dalam
organisasi dari mata kuliah Analisis Sistem dan Prosedur Kerja.
2)
Tujuan Fungsional
Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Analisis
Sistem dan Prosedur Kerja.
3)
Tujuan individual
Memenuhi Tugas dari mata kuliah Analisis Sistem dan
Prosedur kerja dan untuk melatih kemampuan menulis karya ilmiah.
C.
Ruang Lingkup
Pembahasan
Ruang lingkup dalam
pembahasan makalah ini sebagai berikut :
1)
Peta Konsep Sistem
2)
Ciri-ciri Sistem
3)
Unsur-unsur sistem
4)
Klasifikasi sistem
5)
Jenis-jenis sistem
6)
Syarat sistem
7)
Manfaat sistem
8)
Tujuan sistem
9)
Elemen sistem
10)
Karakteristik sistem
11)
Pendekatan sistem
12)
Penerapan Sistem
BAB II
Pembahasan
1) Peta Konsep Sistem
Sistem adalah konsep sinergi yang
saling berkaitan antar satu sama lain. Di dalam sistem terdapat beberapa bagian
antara lain prosedur dan metode seperti pada gambar di bawah ini. Di dalam
sistem, kegiatan bersama dari bagian yang terpisah tetapi saling berhubungan
secara bersama-sama akan menghasilkan efek total yang lebih besar, lebih
efektif dan tentunya juga lebih efisien daripada jumlah bagian secara individu dan terpisah. Karena itulah
sistem terkhus sistem organisasi mengutamakan pekerjaan-pekerjaan di dalam tim.
Selain itu, cara pandang sistem mensyaratkan suatu pelaksanaan pekerjaan secara
integratif baik itu sistem, prosedur
maupun metode.
2)Ciri-ciri Sistem
Ciri-ciri menurut
beberapa ahli dapat dikemukakan sebagai berikut:
A.
Ciri-ciri Sistem Menurut M. Awad, sebagai berikut :
a.
Sistem itu bersifat terbuka
Suatu sistem dapat dikatakan terbuka jika berinteraksi
dengan lingkungannya. Sebaliknya, dikatakan tertutup jika mengisolasikan diri
dari pengaruh apapun
b.
Sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem dan setiap
sub sistem terdiri lagi dari subsistem lebih kecil dan begitu seterusnya.
c.
Sub sistem itu saling bergantung satu sama lain dan
saling memerlukan.
d.
Sistem mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri
(self regulation).
e.
Sistem memiliki tujuan dan saran.
B.
Menurut William A. Shrode serta Dan Voich, menjelaskan
tentang pokok dari ciri-ciri sistem, sebagai berikut :
a.
Sistem mempunyai tujuan sehingga perilaku kegiatannya
mengarah pada tujuan tersebut (purposive behavoiur);
b.
Sistem merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan utuh
(Wholisme);
c.
Sistem memiliki sifat terbuka;
d.
Sistem melakukan kegiatan transformasi;
e.
Sistem saling berkaitan.
f.
Dalam sistem ada semacam (mempunyai) mekanisme kontrol.
C.
Ciri-ciri Sistem Menurut Tatang M Amirin, sebagai berikut
:
a.
Setiap sistem mempunyai tujuan;
b.
Setiap sistem
mempunyai batas yang memisahkannya dari lingkungannya;
c.
Walau sistem
mempunyai batas tetapi bersifat terbuka;
d.
Sistem terdiri
dari beberapa sub sistem atau unsur;
e.
Sistem mempunyai
sifat holistik (utuh menyeluruh);
f.
Saling berhubungan
dan saling bergantung baik intern atau ekstern;
g.
Sistem melakukan
proses transformasi;
h.
Sistem memiliki mekanisme kontrol dengan pemanfaatan
umpan balik;
i.
Memiliki kemampuan
untuk mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri.
3)
Unsur-unsur Sistem
Tiga unsur pokok
dalam berpikir sistem antara lain sebagai berikut:
a.
Sains Sistem
Merupakan sebuah eksplorasi ilmiah tentang sistem dalam
berbagai bidang ilmu.
b.
Sistem Teknologi
Merupakan problem yang muncul dalam teknlogi modern dan
masyarakat di masa kini atau di era zaman sekarang.
c.
Filsafat Sistem
Merupakan re-orientasi pemikiran dan pandangan dunia
ilmiah tentang paradigma baru.
4)
Klasifikasi Sistem
Sebagai bagian yang sangat penting
dalam mendukung suatu organisasi. Ada beberapa klasifikasi sistem antara lain
sebagai berikut:
a.
Sistem terbuka ( open system)
Sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya
dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Sehingga terjadi memberi dan menerima
informasi dan materi-materi dari lingkungannya.
b.
Sistem tertutup (closed system)
Sistem yang tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh
lingkungannya dan bekerja mengikuti pola yang tetap secara sebab akibat.
c.
Sistem alamiah (natural system) dan buatan (human made
system)
Sistem yang terjadi karena proses alamiah dan tidak
terpengaruh campur tangan manusia. Contohnya sistem tata surya dan sistem
rotasi bumi.
Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang
terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sistem
transportasi, sistem komputer. Sedangkan sistem yang melibatkan interaksi
manusia dengan mesin disebut human
machine system.
d.
Sistem sederhana (simple system) & sistem kompleks
(sophisticated system)
Pembagian sistem ini didasakan pada tingkat kerumitannya.
Contohnya sistem sederhana adalah sepeda, sistem komplek adalah otak manusia.
e.
Sistem tertentu (eterministic) dan sistem tak tentu (probabilistic)
Sistem tertentu (deterministic system) adalah suatu
sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya sistem komputer.
Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem
yang tidak dapat diramal dengan tepat dan pasti karena mengandung unsur
kemungkinan. Misalnya sistem arisan.
f.
Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
(phisical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau
konsep. Misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia
dengan sang pencipta (Tuhan).
Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat
dilihat. Misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntasi dan sistem
transportasi.
5)
Jenis-jenis
Ada beberapa jenis
sistem menurut tingkatanny, antara lain sebagai berikut:
a.
Sistem pada tingkatan staff (perkantoran)
b.
Sistem pada tingkatan operasional
c.
Sistem pada tingkatan manajemen
d.
Sistem pada tingkatan strategis
6)
Syarat-syarat
Sistem
Syarat sistem
antara lain sebagai berikut:
a.
Adanya hubungan antara sistem, prosedur dan elemen yang
saling berkaitan.
b.
Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
c.
Harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
d.
Unsur dasar dari proses (arus transformasi, energi dan
material) lebih penting daripada sistem.
e.
Tujuan organisasi mutlak lebih penting daripada tujuan
sistem.
7)
Manfaat sistem
Manfaat penggunaan
sistem antara lain sebagai berikut:
a.
Mencapai tujuan organisasi.
b.
Alat bantu organisasinya dalam menerapkan
fungsi-fungsinya.
c.
Mengoptimalkan hasil penggunaan sumber daya yang efektif
dan efisien.
d.
Mempermudah, mengefektikan dan mengoptimalkan kinerja
aktivitas dalam kantor.
e.
Sebagai alat pengendali biaya.
8)
Tujuan Sistem
Setiap sistem pasti memiliki tujuan
yang ingin dicapai. Tanpa tujuan sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
Tentu saja tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda-beda.
Berikut adalah tujuan sistem bagi
organisasi:
a.
Memenuhi kebutuhan informasi semua pimpinan, staff atau
manajer dalam pengambilan keputusan.
b.
Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di
seluruh dunia dengan cepat dan murah dalam hal informasi.
c.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang
bekerja dalam kelompok pada suatu organisasi.
d.
Untuk mendukung kegiatan operasi sebuah organisasi.
e.
Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran
manusia.
f.
Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
9)
Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :
tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan
balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang
membentuk sebuah sistem :
a.
Tujuan
Setiap sistem
memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah
yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi
tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan
sistem yang lain berbeda.
b.
Masukan
Masukan (input)
sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi
bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara
fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan
mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
c. Proses
Proses merupakan
bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran
yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi
juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau
limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit,
proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
d. Keluaran
Keluaran (output)
merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa
suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
e. Batas
Yang disebut
batas (boundary) sistem
adalah pemisah antara
sistem dan
daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank.
Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan
mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik,
sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme
pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik
(feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan
baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem
berjalan sesuai dengan tujuan.
g. Lingkungan
Lingkungan adalah
segala sesuatu yang berada diluar sistem. bisa berpengaruh terhadap operasi
sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.
Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya
tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan
tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup
sistem.
10)
Bagan 3 Karakteristik Sistem
|
|
Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem
yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung,
masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.
a. Komponen
Elemen-elemen yang
lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub
sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
Elemen-elemen yang
lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah
sistem yang memiliki sub sistem CPU,
perangkat I/O
dan memori, maka
supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
b. Boundary (Batasan Sistem)
Batas sistem
merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup
dari sistem tersebut.
c. Environment (lingkungan Luar Sistem)
Lingkungan dari
sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi
dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang
lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Interface (Penghubung Sistem)
Penghubung
merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output
dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan
melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan
sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Input (Masukan)
Masukan adalah
energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input
dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran.
f. Output (Keluaran)
Keluaran adalah hasil
dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan
sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain
atau kepada supra sistem.
g. Proses (Pengolahan Sistem)
Suatu sistem dapat
mempunyai suatu bagian pengolah
atau sistem itu sendiri
sebagai
pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem
produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi.
h. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan
Sistem)
Suatu sistem pasti
mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka
operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan
sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
11) Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem adalah serangkaian
tahapan tahapan pemecahan masalah yang setiap langka di pahami dan menghasilkan
sebuah solusi alternatif untuk
pertimbangkan dan solusi yang di pilih dapat di terapkan
Tahapan pemecahan
masalah dengan menggunakan pendekatan sistem adalah:
1. Usaha Persiapan
a. Memandang perusahaan sebagai
suatu sistem.
b. Mengenal sistem lingkungan.
c. Mengidentifikasi subsistem
perusahaan.
2. Usaha Definisi
a. Bergerak dari tingkat sistem ke
subsistem.
Tujuannya : Mengidentifikasi tingkat
sistem tempat persoalan berada.
Menganalisis
bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu:
a) Mengevaluasi standar.
b) Membandingkan output dengan standar.
c) Mengevaluasi manajemen.
d) Mengevaluasi pemroses informasi.
e) Mengevaluasi input dan sumber daya
input.
f) Mengevaluasi proses.
g)
Mengevaluasi sumber daya output.
3. Usaha Pemecahan
a. Pertimbangan alternatif yang
layak.
b. Mengevaluasi berbagai solusi
alternatif.
c. Memilih solusi terbaik.
d. Menerapkan solusi.
e. Memastikan bahwa solusi tersebut
efektif.
12) Penerapan Sistem
Menurut George M. Scott dalam
bukunya Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen, penerapan sistem adalah
proses pemasangan sistem yang baru dirancang, termasuk semua perlengkapan dan
perangkat lunak yang dibeli. Dalam hal ini berarti penerapan bergantung pada
keterampilan teknis.
Setelah desain sistem informasi
dibuat, Robert G. Murdick mengungkapkan bahwa ada empat metode dasar yang dapat
digunakan untuk penerapan sistem informasi tersebut, meliputi:
1.Pasang sebuah
sistem dalam suatu operasi atau organisasi yang baru dibentuk.
2.Hentikan
pemakaian sistem lama , dan pasang sistem baru.
3.Alihkan atau
pindahkan operasinya secara bertahap
4.Jalankan sistem baru dan
sistem lama secara parallel dan lakukan pengalihan secara bertahap. (Robert/Joel/James, 1993:322).
Fase Penerapan
Penerapan sistem
merupakan kegiatan yang berstruktur. Kegiatan-kegiatan pada fase penerapan
adalah:
1.Pendidikan dan
Pelatihan personil
2.Pemrograman
3.Penyiapan lokasi
4.Pemasangan dan
Pemeriksaan instalasi peralatan dan software yang dibeli
5.Konversi file
6.Penggunaan sistem
baru
7.Pemeriksaan akhir
dan serah-terima
8.Dokumentasi
(Scott, 2004:558)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem ialah
kumpulan dari unsur-unsur atau elemen- elemen yang berinteraksi, berkaitan dan
saling mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan.
Sebagai contoh,
dalam sistem komputer terdapat software (perangkat lunak), hardware (perangkat
keras), dan brainware (sumber daya manusia). Ciri sistem antara lain: (1)
mempunyai tujuan, (2) bersifat terbuka, (3) saling berkaitan, (4) adanya
transformasi, (5) biasanya memiliki mekanisme kontrol.
Syarat sistem antara lain adalah:
(1)Adanya hubungan antara sistem, prosedur dan elemen yang saling berkaitan,
(2)Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah, (3)Harus mempunyai
rencana yang ditetapkan.(4)Unsur dasar dari proses (arus transformasi, energi
dan material) lebih penting daripada sistem.(5)Tujuan organisasi mutlak lebih
penting daripada tujuan sistem.
Elemen-elemen yang dimiliki sistem
antara lain yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian
dan umpan balik dan lingkungan serta karakteristik sistem mempunyai
komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan,
keluaran, pengolah dan sasaran.
B.
Saran
Dengan
terselesainya makalah sederhana tentang sistem ini, penulis mendapatkan
gambaran mengenai sistem dalam organisasi. Dengan tersusunnya makalah ini,
saran saya adalah instansi, lembaga maupun organisasi baik itu formal maupun
non formal hendaknya memakai dan menggunakan sistem untuk dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan danketika kita berada dalam sebuah organisasi, instansi
maupun lembaga, kita bisa memanfaatkan sistem yang ada untuk mencari informasi
dalam aktivitas organisasi, instansi maupun lembaga. Dengan memanfaatkan sistem
di dalam organisasi, kita lebih terbantu dalam pencapaian tujuan secara efektif
dan efisien.
Daftar Pustaka
Mulyanto, Agus. (2009). Sistem Informasi, Konsep & Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Belajar
Jogiyanto. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Jakarta:
Andi
Sumber Lain:
(sumber:
http:/id.wikipedia.org/wiki/Sistem tanggal akses 18 Mei 2013)
sumber:
ttp://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian–sistem–menurut para ahli .html
tanggal akses 20 Juni 2013)
(sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem tanggal akses 20 Juni 2013)